Jumat, 14 Januari 2022

Perjalanan Panjang Penuh Riang

Tidak berbekal kamera yang kompatibel dan kemampuan mengedit transisi yang mengesankan, aku gak pernah buat recap tahunan dalam bentuk video. Sebagai gantinya, selalu menelurkan tulisan semauku yang secara rutin aku unggah di second account Instagram yang memiliki username tau lah ya, gak usah disebut!

Setiap tahun memang memiliki kenangan tersendiri, tapi tahun 2021 bener-bener dihajar habis-habisan dengan berbagai pengalaman baru yang gak pernah aku alamin sebelumnya. Jangan tertipu judul, gak selalu riang kok, bahkan banyak banget sedihnya.

Dari sedih itu gak menutup kemungkinan kalo emang ada hal baru yang aku pelajari. Mari kita mulai dari kepengurusan organisasi, aku yang hah heh hoh ngang ngeng ngong ini jadi pengurus Hima! Gilak. Artinya, ada tanggung jawab yang harus aku pikul selama satu periode kepengurusan.

Banyak pasang surut yang aku alami selama menjabat kemarin, mulai dari takut, sampe takut banget. Hehe. Semua itu gak bisa aku hadapin sendirian tanpa Dinda, Ansor, Firman, dan seluruh anggota Jurnalposmedia lainnya, beserta para demis yang senantiasa membantu dan sering mengingatkan.

Hati yang "penuh" akan kebahagiaan udah aku unggah sebelumnya di pengalaman naik motor ke Jogja, dan berpetualang ke Lampung padahal mah ke Banten, gak usah aku jelasin lagi ya? Pengalaman berkelana tahun ini emang ada-ada aja.

Hal lain yang aku syukuri adalah pengalaman KKN. Si day dreamer tukang halu yang percaya akan magis ini emang udah berekspektasi kalo KKN harus lah seru. Pengalaman sekali seumur hidup digabung sama mahasiswa jurusan lain,

Gak nyangka, ternyata malah seru banget? Pengalaman nyobain tinggal di pesantren dan menyatu dengan para santri, mengerjakan proker di desa orang, berteman dan bahkan nyaman banget sama temen baru, merasa "rumah" di sana, belajar soal agama, sampe jalan-jalan yang menyatu dengan alam.

Memiliki beban menjadi pengurus Hima yang berhubungan dunia kejurnalistikan, akhirnya aku ikut lomba cerpen dan alhamdulillah kedua cerpen yang aku kirim terpilih untuk menjadi kontributor dan dibukukan. Wow. Emang cuman cerpen sih, tapi semoga bisa menjadi semangat untuk diriku pribadi melangkah ke tahapan berikutnya.

Gak berhenti sampe sana, di penghujung tahun aku keterima magang sebagai reporter online di Bisnis Indonesia yang sangat menunjang kehidupanku, hehe. Kalo yang ini sampe sekarang masih aku lakuin sih. Termasuk cepet juga menurutku dipanggilnya. So happy!

2021 aku tutup dengan lengsernya aku dari kepengurusan organisasi, tetek bengek soal kepanitiaan, dan selesainya semua matkul. Jujur i feel empty after that, yang tersisa sekarang hanya tentang aku dan diriku sendiri. 

Jujur aja Jurnalposmedia juga telah memberikan "hidup" untuk pengalaman kuliahku. Setelah lengser, bukan hanya aku berhenti menjabat tapi juga berhenti dari Jurnalposmedia. Hal yang sangat berat ketika sesuatu itu sudah terlalu melekat.

2021 juga benar-benar dipenuhi dengan orang-orang baik yang sangat amat suportif. Aku benar-benar bersyukur berada di lingkungan yang tepat, yang mendukungku untuk berkembang, yang terus menyumbang tawa walau kerap kali konyol. Terutama para penghuni kosanku yang level "gila"nya di atas rata-rata.

Kini, tinggal bagaimana ke depannya aku berusaha untuk kelulusanku sendiri, tanpa mengurusi hal-hal di luar itu yang hukumnya sunnah. Memang terasa lebih "sepi" tapi sepertinya bertarung melawan diri sendiri akan terasa jauh lebih sulit.

2021, makasih banyak ya! Kalau kamu bisa berubah menjadi seorang manusia, akan kujadikan teman baikku, walau akhirnya si teman baik ini harus pergi untuk selamanya, namun kenangan bersama teman baik tidak pernah hilang kok. Tenang saja.

Pengalaman dan pembelajaran yang sangat berharga, semoga Intan Riskina versi 2022 bisa lebih baik dari ini. Aamiin.

Share: